PEMILIHAN GURU, KEPALA SEKOLAH, DAN PENGAWAS BERPRESTASI 2011

    Pemilihan Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah Berprestasi merupakan suatu upaya kompetitif yang perlu diikuti dan disukseskan oleh para guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah, sebagai wadah untuk menjalin atau mempererat silaturrahim dan  berbagi pengalaman yang positif dalam kaitan dengan pelaksanaan tugas pokok masing-masing pendidik dan tenaga kependidikan (PTK). Melalui ajang tahunan ini, para PTK lainnya dapat menimba pengalaman pada ‘teladan’ untuk dijadikan sebagai motivasi atau inspirasi guna menggelorakan terus semangat dan pengabdian sebagai ujung-ujung tombak ‘trisula’ pendidikan. Berikut terlampir:

    1. PEDOMAN PELAKSANAAN PEMILIHAN GURU BERPRESTASI SD DAN SMP TAHUN 2011(klik: pedoman_guru_berprestasi_)
    2. PEDOMAN PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2011 (klik: pedoman_kepala_sekolah_berprestasi)
    3. PEDOMAN PEMILIHAN PENGAWAS SEKOLAH BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2011 (klik: pedoman_pengawas_berprestasi)

    “S’lamat bersilaturrahim dan berbagi pengalman buat para pejuang pendidikan bangsa, smoga upaya Ibu dan Bapak menjadi bagian dari amal ibadah yang diridhoi-Nya….”

    Posted in Keprofesian Guru | Tagged , , , | Leave a comment

    TANTANGAN DAN PELUANG PEMBELAJARAN MATEMATIKA DALAM UPAYA TURUT MEMBANGUN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA

    Kurikulum dan pembelajaran merupakan dua hal penting dalam sistem pendidikan nasional. Sejalan dengan hal itu, termasuk penerapan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) di satuan-satuan pendidikan, pemerintah memberikan perhatian yang lebih terhadap dunia pendidikan dengan membuat beberapa program dengan skala prioritas tertentu. Pendidikan budaya dan karakter bangsa merupakan bagian dari program penguatan metodologi dan kurikulum dalam Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010. Upaya ini berupa penyempurnaan kurikulum dan metode pembelajaran aktif berdasarkan nilai-nilai budaya bangsa untuk membentuk daya saing dan karakter bangsa. Tulisan ini menguraikan konsep pendidikan budaya dan karakter bangsa, landasan pedagogiknya, fungsi, tujuan, nilai-nilai, prinsip pengembangan, serta tantangan dan peluang pembelajaran matematika dalam upaya turut membangun budaya dan karakter bangsa di satuan pendidikan. Guru matematika di sekolah-sekolah diharapkan tidak saja dapat mengelola pembelajaran matematika dengan baik namun juga dapat mengintegrasikan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa, baik dalam kegiatan pembelajaran matematika, maupun dalam pengembangan diri siswa, kegiatan, dan budaya sekolah secara lebih luas.

    Kata kunci: pembelajaran matematika, budaya dan karakter bangsa. Continue reading

    Posted in Pembelajaran | Tagged , | Leave a comment

    FORMAT SILABUS DAN RPP

    Penyusunan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dapat menggunakan format berikut ini.Format Silabus dan RPP

    Posted in Pembelajaran | Tagged , | Leave a comment

    PENELITIAN TINDAKAN KELAS DAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN GURU

    Pendahuluan

    Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen merupakan bukti pengakuan terhadap keprofesian guru dan dosen. Secara khusus,  pada pasal 14 dan 15 Undang-undang di atas dinyatakan bahwa guru berhak memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan  sosial,  meliputi  gaji  pokok,  tunjangan yang melekat pada gaji, serta penghasilan lain berupa tunjangan profesi, tunjangan fungsional, tunjangan khusus, dan maslahat tambahan yang terkait dengan tugasnya sebagai guru yang ditetapkan dengan prinsip penghargaan atas dasar prestasi.

    Pengakuan atas profesi guru di atas memiliki konsekuensi logis yang penting bagi guru. Salah satu konsekuensi logis itu adalah bahwa guru dituntut untuk selalu memperbarui atau mengembangkan dirinya. Secara lebih luas, guru dituntut untuk selalu mengembangkan keprofesiannya secara terus menerus, misalnya melalui pendidikan dan pelatihan, pengembangan bahan ajar dan alat peraga, kegiatan penelitian, penyusunan karya tulis ilmiah (KTI), dan sebagainya. Continue reading

    Posted in Penelitian Tindakan Kelas | Tagged , | Leave a comment

    MAKNA DAN OBJEK FILSAFAT ILMU

    Untuk membahas objek studi formal dan material dalam filsafat, perlu dikaji terlebih dahulu makna filsafat itu. Secara etimologis, filsafat berasal dari beberapa bahasa, yaitu bahasa Inggris dan Yunani. Filsafat dalam bahasa Inggris, yaitu philosopy, sedangkan dalam bahasa Yunani yaitu philein (cinta) atau philos (mencintai, menghormati, menikmati) dan sophia atau  sofein (kehikmatan, kebenaran, kebaikan, kebijaksanaan atau kejernihan). Dengan demikian, secara etimologis, filsafat atau berfilsafat berarti mencintai, menikmati kebijaksanaan atau kebenaran (Wiramihardja, 2007).  Menurut Keraf  (2001) secara etimologis filsafat berarti cinta akan kebenaran; suatu dorongan terus menerus, suatu dambaan untuk mencari dan mengejar kebenaran. Continue reading

    Posted in Filsafat | Tagged , , | Leave a comment

    SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

    Pendahuluan

    Pembelajaran merupakan proses interaksi antara peserta didik, guru, dan sumber belajar dalam suatu situasi atau lingkungan belajar. Mengingat bahwa pembelajaran merupakan sebuah proses, perlu perencanaan pembelajaran yang baik sehingga pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan baik pula. Pada akhirnya, pembelajaran diharapkan dapat berlangsung secara efektif dan efisien.

    Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, salah satu standar yang sudah dikembangkan adalah standar proses. Pada Bab IV mengenai Standar Proses, pasal 19, dinyatakan bahwa: (1) proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik, dan (2) selain ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam proses pembelajaran pendidik memberikan keteladanan. Pasal 20 peraturan pemerintah di atas menyatakan bahwa perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar. Continue reading

    Posted in Pembelajaran | Tagged , , | Leave a comment

    LEMBAR KERJA SISWA (LKS) SEBAGAI SUMBER BELAJAR

    A. Pendahuluan

    Guru merupakan agen pembelajaran sekaligus agen perubahan. Peran guru dalam mengelola pembelajaran begitu penting sehingga guru perlu terus menerus mengembangkan diri dan mengembangkan proses pembelajaran yang dikelolanya. Hal ini akan berdampak pada meningkatnya aktivitas, kreativitas, minat, dan motivasi belajar siswa. Pada gilirannya, diharapkan hasil belajar siswa dapat ditingkatkan.

    Salah satu upaya yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan diri sekaligus mengembangkan proses pembelajarannya adalah mengembangkan sumber belajar bagi diri maupun peserta didiknya. Sebagai contoh, guru dapat membuat atau menyusun sendiri lembar kerja siswa (LKS) untuk dijadikan sebagai sumber belajar bagi peserta didik. Continue reading

    Posted in Sumber Belajar | Tagged , | Leave a comment

    TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BAGI GURU

    Abstrak: Pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Pengembangan keprofesian berkelanjutan, meliputi pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan karya inovatif. Peraturan menteri ini membawa tantangan (baca: masalah) tersendiri bagi guru. Tantangan itu antara lain adalah bagaimana guru dapat mengembangkan keprofesian berkelanjutan bagi dirinya secara optimal sedangkan kemampuan atau kompetensi guru sangat terbatas, atau fasilitasi kegiatan pengembangan diri, publikasi ilmiah, atau karya inovatif sangat sedikit. Tantangan berikutnya, bagaimana guru dapat secara “lancar” terus mengembangkan keprofesiannya jika sejak awal mereka sudah dipersyaratkan kenaikan pangkatnya dari unsur pengembangan keprofesian berkelanjutan. Beberapa peluang dan upaya solutif dikemukakan sebagai alternatif upaya yang dapat dilakukan, diikuti, atau dikembangkan guru dalam kaitan dengan pengembangan keprofesian berkelanjutan itu. Untuk itu, guru dapat bersikap berani menghadapi tantangan dan berupaya mengubah tantangan itu menjadi peluang. Prasyarat pertama untuk itu adalah niat yang baik dan the willingness to change. Semangat dan kemauan untuk mengubah keadaan yang dimulai dari diri sendiri akan menjadi pemantik berkobarnya api perubahan dalam diri kita. Guru diharapkan selalu optimis, percaya diri, dan terus berusaha mengembangkan diri dan mengembangkan keprofesiannya.

    Kata kunci: pengembangan keprofesian berkelanjutan Continue reading

    Posted in Keprofesian Guru | Tagged | Leave a comment